Imunisasi

Salah satu kegiatan yang harus selalu kita rutin lakukan setelah bayi kita lahir adalah imunisasi/ vaksinasi. Imunisasi adalah tindakan pemberian vaksin/ antigen yang dapat merangsang terbentuknya kekebalan pada tubuh seseorang untuk melawan suatu penyakit. Imunisasi bisa dilakukan melalui penyuntikan ataupun diteteskan ke dalam mulut.
Tapi bukankah ASI mempunyai "tentara" untuk melawan penyakit? Memang benar, namun masih ada penyakit-penyakit yang cukup berbahaya dan sering menyerang anak usia di bawah 1 tahun dan salah satu cara pencegahannya hanya bisa diperoleh melalui imunisasi.
Jadwal imunisasi biasanya akan diberikan oleh dokter anak Anda/ rumah sakit/ puskesmas secara tertulis di buku kesehatan anak yang harus selalu Anda bawa pada saat memeriksakan diri. Hal ini dimaksudkan agar Anda tidak terlewatkan jadwal imunisasi berikutnya dan jenis imunisasi apa saja yang telah diberikan untuk bayi Anda.

Beberapa jenis imunisasi yang sebaiknya diberikan kepada bayi  (usia 0- 1 tahun) adalah :
  • BCG : dapat menurunkan resiko tuberkulosis (TBC). Biasa diberikan pada saat bayi lahir sampai usia di bawah 2 bulan, dan hanya diberikan 1 kali saja dengan cara disuntikkan di lengan kanan atas. Kadang- kadang, akibat suntikan ini, dapat menyebabkan bekas luka sampai dewasa.
  • Polio : dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus polio yang menyerang susunan saraf pusat. Sehingga banyak berakibat pada kelumpuhan bahkan kematian. Imunisasi polio diberikan pada saat lahir dan diulang pada usia 2, 4, 6 bulan, diteruskan nanti pada saat anak usia 18bulan dan 5 tahun. Imunisasi polio diberikan dengan cara diteteskan ke dalam mulut. Namun ada juga imunisasi polio yang diberikan dengan cara disuntikkan yaitu vaksin polio inaktif (virusnya sudah dimatikan).
  • Hepatitis B : dapat menurunkan infeksi hepatitis beserta resiko karier kronik sirosis hati dan kanker hati di kemudian hari. Jadwal imunisasi hepatitis B dimulai saat bayi lahir/ sedini mungkin. dan diulang pada 1 bulan setelah dosis pertama dan 6 bulan setelah dosis pertama.
  • DPT : Jadwal pemberian vaksin DPT dimulai pada usia 2, 4 dan 6 bulan dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Vaksin DPT ada 2 jenis, yaitu DPT sel utuh yang sudah ada sejak dahulu namun sering menimbulkan efek samping meskipun ringan seperti demam, rewel, kehilangan nafsu makan, bengkak dll. Sedangkan vaksin DPT aseluler yang lebih baru mempunyai efek samping yang lebih kecil dan lebih "menyenangkan". Saya pribadi lebih memilih vaksin DPT aseluler walaupun lebih mahal jika dibandingkan dengan vaksin DPT sel utuh.
  • HIB : dapat mengurangi resiko komplikasi serius seperti radang selaput otak dan radang paru. Pemberian vaksin Hib ini dimulai usia 2, 4, 6 bulan dan antara 15-18 bulan. Imunisasi Hib ini juga bisa dikombinasikan dengan imunisasi DPT aseluler, yang sama efektif dan aman dengan pemberian imunisasi secara terpisah dan dapat mengurangi trauma pada suntikan. Yang perlu Anda ingat dan perhatikan adalah cukup mahalnya imunisasi kombinasi ini.
  • Campak : dapat mengurangi resiko terkena virus yang mengakibatkan komplikasi seperti radang paru, infeksi telinga, radang otak. Pemberian imunisasi campak ini pada usia 9 bulan. Imunisasi ini juga bisa dikombinasikan dengan imunisasi gondong dan rubela yang biasa dikenal dengan MMR, yang bisa diberikan pada usia 15 bulan dan biasa imunisasi ini diulang pada saat umur 6 tahun.
Selain imunisasi yang sangat dianjurkan untuk bayi, masih ada beberapa imunisasi yang "tidak wajib" diberikan dan jadwal pemberiannya biasanya dilakukan di atas usia 1 tahun, yaitu :
  • Tifus (demam tifoid) : diberikan pada usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun
  • Cacar air (varisela) : diberikan pada usia 1 tahun dan diulang pada usia 10-12 tahun
  • Hepatitis A : diberikan pada usia 2 tahun dan diulang 6 bulan setelah dosis pertama
  • IPD (pneunomia) : imunisasi ini untuk mencegah radang paru, radang selaput otak dan beredarnya kuman dalam darah. Diberikan sedini mungkin, namun jika diberikan antara usia 1 tahun, dilakukan 2x penyuntikan dengan jarak 2 bulan. Dan jika dilakukan antara usia 2-5tahun, cukup dilakukan 1x saja.
  • HPV : mengurangi resiko terkena kanker serviks pada wanita. Diberikan mulai usia 10tahun dan dilakukan sebanyak 3x, dosis kedua dilakukan 2 bulan sesudah dosis pertama dan dosis ketiga dilakukan 6 bulan sesudah dosis pertama.
Pastikan bayi Anda diperiksa dahulu sebelum diimunisasi untuk mengetahui kondisi kesehatannya pada saat itu. Dan informasikan pada dokter jika bayi kita pernah mendapatkan reaksi alergi/ efek samping serius dari imunisasi sebelumnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar